Menuju
Ruang yang tak terbatas dan melampauinyaaa...
Hari ke dua puluh tujuh, bulan sebelas menuju Abad -21
Hari ini aku jatuh cinta.. lagi..
dibalik pandanganmu yang akan selalu
sarat olehku
hari ini, hari dimana rindu itu akan
menyergapku kembali
Lewat semua tulisan ini, tanganku
terampil melukiskanmu
yang tiap harinya selalu kunantikan
keberadaanmu yang baik baik saja, meskipun ntah dimana..
dan saat bukan aku yang sedia
disampingmu
Saat saat itulah, aku berani menepis
semua haluan yang menghalangiku untuk tetap merasakannya
sedikit saja
aku hanya bermimpi janjiku itu
terbalaskan penepatanmu
saat perasaan itu masih terjaga
masih tersimpan disini,
dihatiku
dimana belum saatnya terbaca dan
sampai kesana, ke dermaganya
entah apa kiasan yang mampu
melukiskan semua ini
dengan beraninya aku menyimpan dan
diam diam aku menyukai getaran itu
seperti daun yang jatuh ke bumi
ia akan selalu merindukan dahan yang
dulu setia menemaninya di kala hujan..
badai angin.. panas.. bahkan saat
matahari tak pernah padam mengintainya
sperti pelangi yang tercipta dengan
anggunnya setelah hujan menelan bumi dan seisinya
seperti dua kupu kupu yang tak pernah
mau beranjak pergi dari cantiknya rumpun melati
Aku mungkin bukanlah perindumu yang
handal
yang mampu membuat kerinduan itu
berbalas nyata
bukan pula pengagum fanatikmu
aku hanya perindu yang tak tau dimana
ujung kerinduan ini akan berakhir
aku hanya kertas yang tak tau butuh
berapa banyak tinta untuk mengukir namamu
aku hanya sebuah sandal yang tak
berarti apa apa tanpa pasangannya
aku hanyalah seorang yang takut
menumpahkan warna pada dinding dalam ruang ruang rinduku
aku hanyalah putih diatas hitam yang
tak sebnading dengan cantiknya jingga kala petang menjemput
maaf..
jika diam diam aku mengharapkanmu..
jika diam diam aku menyimpan rasa
jika diam diam aku membendung tangis
karna ketidak-mengerti-nya aku akan semua ini
jika diam diam aku berbisik dan yang
keluar dari mulutku saat itu ialah namamu..
jika diam diam aku tertawa karna
tingkahmu yang selalu pandai membuatku tertawa -terbahak sesekali
jika diam diam aku teringat akan
semua kejadian dimana kita bertemu lalu bertukar pandang dan tertawa lepas
bahagianyaa..
yaa aku benar benar beruntung !
aku dapat melakukannya secara diam
diam..
tanpa terjangkau olehmu aku dengan
bebasnya melantunkan bait bait doa untukmu
mengejakan namamu saat aku sudah
tidak kuat berdiri dan berhadapan dengan dunia ini sendirian
kau..
akan selalu jadi bagian dalam
perjalananku
tokoh penting dalam ceritaku
inspirasi yang selalu menarik utnuk
diceritakan
lagu yang selalu kupelajari untuk
kumainkan
puisi yang selalu ingin kusampaikan
Terima kasih untuk semua hal
"gila" yang pernah ada..
untuk semua perjalanan yang tak
berarti apa apa jika kujalani tanpamu
cukuplah memandangmu dari kejauhan,
menerbangkan doa doaku ke atas langit
yang jauh disana, berharap Rabbku meng-ijabah semua doaku
merindukanmu dalam senyapnya alur
malam dan lewat sujudku aku mampu meluapkan semunya
kemudian menumpahkan tangisku yang
terkadang karna aku terlalu berhasrat menyambut hari hari tak biasaku datang...
yaa.. cukuplah aku menjagamu melalui Allah..
karna tidak akan muncul rasa takutku jika aku menitipkanmu pada NYA J
disini, di bawah terik mentari yang takkan indah hariku jika tak berpadu
dengan langit yang ke abu abuan dan tak akan hidup jika bintang tidak terbit
diatas sana ketika malam menjemput, aku diam diam merindumu untuk yang kesekian
kalinya..
Nus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar