Rabu, 27 November 2013

Diam diam

Menuju Ruang yang tak terbatas dan melampauinyaaa...
Hari ke dua puluh tujuh, bulan sebelas menuju Abad -21


Hari ini aku jatuh cinta.. lagi..
dibalik pandanganmu yang akan selalu sarat olehku

hari ini, hari dimana rindu itu akan menyergapku kembali
Lewat semua tulisan ini, tanganku terampil melukiskanmu
yang tiap harinya selalu kunantikan keberadaanmu yang baik baik saja, meskipun ntah dimana..
dan saat bukan aku yang sedia disampingmu 

Saat saat itulah, aku berani menepis semua haluan yang menghalangiku untuk tetap merasakannya
sedikit saja
 aku hanya bermimpi janjiku itu terbalaskan penepatanmu

saat perasaan itu masih terjaga
masih tersimpan disini, dihatiku 
dimana belum saatnya terbaca dan sampai kesana, ke dermaganya

entah apa kiasan yang mampu melukiskan semua ini
dengan beraninya aku menyimpan dan diam diam aku menyukai getaran itu

seperti daun yang jatuh ke bumi 
ia akan selalu merindukan dahan yang dulu setia menemaninya di kala hujan..
badai angin.. panas.. bahkan saat matahari tak pernah padam mengintainya

sperti pelangi yang tercipta dengan anggunnya setelah hujan menelan bumi dan seisinya
seperti dua kupu kupu yang tak pernah mau beranjak pergi dari cantiknya rumpun melati

Aku mungkin bukanlah perindumu yang handal
yang mampu membuat kerinduan itu berbalas nyata
bukan pula pengagum fanatikmu 

aku hanya perindu yang tak tau dimana ujung kerinduan ini akan berakhir
aku hanya kertas yang tak tau butuh berapa banyak tinta untuk mengukir namamu
aku hanya sebuah sandal yang tak berarti apa apa tanpa pasangannya
aku hanyalah seorang yang takut menumpahkan warna pada dinding dalam ruang ruang rinduku
aku hanyalah putih diatas hitam yang tak sebnading dengan cantiknya jingga kala petang menjemput

maaf..
jika diam diam aku mengharapkanmu..
jika diam diam aku menyimpan rasa
jika diam diam aku membendung tangis karna ketidak-mengerti-nya aku akan semua ini
jika diam diam aku berbisik dan yang keluar dari mulutku saat itu ialah namamu..
jika diam diam aku tertawa karna tingkahmu yang selalu pandai membuatku tertawa -terbahak sesekali
jika diam diam aku teringat akan semua kejadian dimana kita bertemu lalu bertukar pandang dan tertawa lepas

bahagianyaa..
yaa aku benar benar beruntung !
aku dapat melakukannya secara diam diam..
tanpa terjangkau olehmu aku dengan bebasnya melantunkan bait bait doa untukmu 
mengejakan namamu saat aku sudah tidak kuat berdiri dan berhadapan dengan dunia ini sendirian

kau..
akan selalu jadi bagian dalam perjalananku
tokoh penting dalam ceritaku
inspirasi yang selalu menarik utnuk diceritakan
lagu yang selalu kupelajari untuk kumainkan
puisi yang selalu ingin kusampaikan


Terima kasih untuk semua hal "gila" yang pernah ada..
untuk semua perjalanan yang tak berarti apa apa jika kujalani tanpamu
cukuplah memandangmu dari kejauhan,
menerbangkan doa doaku ke atas langit yang jauh  disana, berharap Rabbku meng-ijabah semua doaku
merindukanmu dalam senyapnya alur malam dan lewat sujudku aku mampu meluapkan semunya
kemudian menumpahkan tangisku yang terkadang karna aku terlalu berhasrat menyambut hari hari tak biasaku datang...

yaa.. cukuplah aku menjagamu melalui Allah..
karna tidak akan muncul rasa takutku jika aku menitipkanmu pada NYA J

disini, di bawah terik mentari yang takkan indah hariku jika tak berpadu dengan langit yang ke abu abuan dan tak akan hidup jika bintang tidak terbit diatas sana ketika malam menjemput, aku diam diam merindumu untuk yang kesekian kalinya..








Nus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar