Senin, 11 November 2013

Tujuh detik saja...

“Di tengah tengah kerumunan yang tak diketahui keasriannya, Bulan ke-sebelas, di hari ke-sebelas, Abad menuju- dua puluh satu.

Hei Neptunes!
Apa kabarmu di lautan lepas sana??
Bagaimana rasanya?? Menjadi bebas.. lepas.. dan jadi tempat terakhir goresan goresan tintaku terbaca.
Haha.. aku merindukan imajinasi yang dulu setia membangun impian yang ntah akan jadi apa nantinya
Aku juga rindu.. tawa dan candaan kecil saat minggu minggu pertama di tahun kedua Perjalanan ‘dudi’ ku dimulai. Yang semua itu tak lepas karna adanya sosok yang senantiasa jadi penguat radarku

“Melemah.  lagi..”  , bahkan ketika mataku sudah tak mau mengenalkan pupilnya pada sinar surya, mungkin aku tak kan pernah bangun setegar ini, meskipun tak pernah jadi yang jauh lebih kokoh dari sebongkah batu yang terus terkikis terkena damparan air.. tidak. Aku tidak setegar itu..

Berada disampingnya, dan mendengar semua kata kata yang bisa dibilang “gilaa” hah... ntahlah, tapi terkadang untuk menjadi seorang pemimpi tidak selalu memprioritaskan “kata REALISTIS” To Show The World What We’ve Loved Before, that could make us BE ALIVE
Kita tak selalu membutuhkan kata “rasional” untuk temukan pemecahan sebuah teka teki yang terpajang lama di atas kertas usang..
Prinsip itu, yang masih kugenggam kuat dalam kepalan tangan kasarku ini.. begitupun dengannya, dulu. Aku tak tau bagaimana dengan kepercayaannya pada “unRealistis” itu..

Melayarkan tulisan tulisan yang selalu kami harapkan balasannya yang “irrasional” itu.. Melarungkan perahu kertas dengan harapan suatu saat akan menepi ke tepian yang akhirnya kembali ke tanahnya.. ke tempatnya sebelum dilarungkan, menepi.. dengan perlahan.. dan saat itulah suasana terasa begitu tenang..

Dan akhirnya, yang kunantikan saat itu hanyalah “tujuh detik” terakhir; berharga; terbaik ,yang pernah ada..

Disaat tidak ada lagi yang mampu kusembunyikan dibalik tangan yang senantiasa terangkat untuk bersimpuh dihadapNYA , berharap semua yang lepas dari bibirku ini suatu saat akan terwujud

Yaa.. hanya itu yang mampu kuperbuat, selama perahu itu terus melarung samudra.. mendesah ditengah laut.. mencari ke Tepian, sesaat hanya diam tenang di tengah laut, namun ketika sudah tidak bisa bertahan, ia akan hanyut dan menenggelamkan semua harapan dan goresan goresan tinta kecil yang membawa citaku yang mungkin hanya bermakna kecil bagi 2/3 belahan dunia ini.

Aku akan tetap percaya. And WILL ALWAYS IN BELIEVING !
Disini, dimana daratan bukanlah penghalang sampainya pesanku untukmu.. dimana udara bukanlah tandingan lautan yang akan mengarungkan perjalanan ku dari titik terendah hingga ke titik akhir-beyond! Diluar batas, yang tak terjangkau lagi akan akal fikir manusia generasi kesekian ini .

Im not a beautiful butterfly -
but, im gonna tell them How Beautiful My journeys are!


Good luck for your journeys nus! Im still your partner :) and will always be your partner..
no need IDEOLOGY to describe What's going on now :), like we said, sometimes we just need to talk and hold on  our Imaginations :)

ALLAH BLESSED YOU nus :)

f
o
r

t
h
e

B
E
S
T

P
A
R
T
N
E
R

giordinus  



Tidak ada komentar:

Posting Komentar